Wednesday, August 11, 2010

KEBUN EMAS (sebuah contoh simulasi)

Kebun emas. Mewah sekali kedengarannya. Siapa coba yang tidak mau punya kebun isinya emas semua? Mungkin hanya orang bodoh yang tidak mau memiliki kebun emas. Kebun emas kalau orang bule menyebutnya Gold Garden. Tapi jangan sekali-kali menanyakan pada orang bule apa itu arti Gold Garden, pasti gak akan tahu. Karena cara berkebun emas ini murni penemuan orang Indonesia. Adalah Rulli Kusnandar yang menemukan metode investasi “Kebun Emas”. 

Konon dengan metode ini, investor emas dapat memperoleh emas hanya dengan membutuhkan 1/3 harga emas. Lho kok bisa? Penasaran kan?! Rasa penasaran anda tidak beda jauh dengan saya. Bagi yang berminat ingin lebih tahu mengenai cara berkebun emas, Rulli Kusnandar menyediakan ebook pada situs KebunEmas.com, seharga Rp 250.000 atau bagi yang ingin mengikuti seminarnya dengan tariff Rp 500 rb sd Rp 1 Juta. Mahal? ,Banget. Terutama bagi mahasiswa seperti saya :D. Bukannya saya ndak mau beli pak Rulli, kan sudah ada narasumber yang pinter dan sok tau. Mr Google. Jadi yah browsing aja lah nyari teu tentang Kebun Emas kemudian dibuat simulasi versi sendiri berdasarkan ilmu pengetahuan yang didapat dibangku sekolah. Ceileeeh..!

Lanjuttt..telah disebutkan sebelumnya bahwa investor hanya membutuhkan 1/3 harga emas untuk memperoleh emas. Trus 2/3 nya ditombokin darimana? Utang! Weleh-weleh.. investor kok nggak modal!. Modal lagi, tapi dikit hehe..

Jadi begini pemirsa yang budiman, penjelasan sederhannya, untuk memulai kebun emas kita harus mempunyai dulu bibit emas yang hendak ditanam. Bibitnya apa? Jagung!... yaelah, ya emas lah gituh!. Emas awal yang kita punya ini kemudian digadaikan ( sekali lagi G-A-D-A-I, bukan J-U-A-L) kemana? Yak pinter. Pegadaian. Tapi nanti dulu…, dijaman modern ini banyak sekali bermunculan Bank-bank syariah yang menawarkan jasa gadai emas, jadi manfaatkan saja bank syariah sepanjang biaya yang dikeluarkan lebih ekonomis daripada pegadaian.

Dana yang didapat dari gadai emas ini ( rata-rata 80% dari nilai taksiran ) untuk kemudian menjadi modal pembelian emas berikutnya. Kekurangan dana 20% untuk pembelian emas berikutnya bersumber dari investor sendiri. Jadi syarat mutlak untuk berkebun emas adalah mempunyai bibit emas awal dan mempunyai tambahan dana 20% (secara rutin) untuk pembelian emas berikutnya.

Emas kedua yang dibeli dari dana gadai plus dana sendiri untuk selanjutnya digadaikan kembali. Begitu seterusnya sampai investor merasa bahwa emas yang dibutuhkan sudah mencukupi. Emas yang terakhir dibeli oleh investor tidak boleh digadaikan, tetapi di hold sampai dengan harga emas naik sesuai target return investor. Setelah dirasa cukup waktunya untuk memanen, maka petani (investor) menjual emas terakhir yang dipegang dan hasil penjualannya digunakan untuk menebus emas yang pertama. Selanjutnya emas pertama dijual untuk menebus emas kedua. Begitu seterusnya sampai emas yang digadaikan terjual seluruhnya. Selisih hasil penjualan dengan modal sendiri yang dikeluarkan merupakan keuntungan atau kerugian investor kebun emas.

Untuk lebih jelas mungkin harus dituangkan dalam bentuk angka dan table. 
Asumsi:
Emas yang ditanam @25 gram sebanyak 5 buah
Kenaikan harga emas setiap tahun rata-rata 20%
Biaya gadai/ penitipan Bank Syariah Mandiri (BSM) /gram/tahun sebesar Rp472.500 (http: //purwo.com/2009/07/08/biaya-gadai-emas-di-bsm-bank-syariah-mandiri.html )
Pembelian dan penjualan emas dilakukan di Antam divisi Logam Mulia (bersertifikat). Spread jual dan beli sebesar 3.966%
Biaya pembelian emas batangan di antam sebesar Rp. 33.500
Harga 5 bulan pertama setiap tahun diasumsikan tetap.
Pada bulan January, Investor mempunyai emas batangan 25 gram, untuk selanjutnya emas tersebut digadaikan ke BSM dan memperoleh dana sebesar 80% atau Rp 7.060.000. Pada bulan berikutnya investor menambah dana pembelian 20% (modal) atau sebesar Rp 1.765.000 untuk membeli emas 25 gram yang kedua. Selanjutnya di gadaikan kembali, sampai dengan emas yang kelima (bulan May) tidak digadaikan (hold)

Setahun berikutnya, harga emas naik sebesar 20% dan investor hendak memanen kebun emas miliknya maka table pemanenan ditunjukkan dibawah ini.

Namun apabila investor menahan panennya, dan hendak memanen tahun berikutnya (2012) maka table perhitungan ditunjukkan dibawah ini:

Hasil bersih panen kebun emas adalah
Terlihat disini hasil panen tahun pertama sebesar 26% (Laba) sedangkan kenaikan harga emas hanya sebesar 20%. Hal ini merupakan hasil dari daya ungkit pembiayaan (financial laverage) dimana dana yang didapat dari gadai memberikan hasil keuntungan bersih kepada investor.
Sedangkan apabila investor memanennya dua tahun kemudian, justru laba yang didapatkan semakin tinggi. Inilah yang disebut oleh Albert Einstein sebagai keajaiban di dunia yakni compounding (bunga majemuk).

Kesimpulan 1: Semakin lama jangka waktu investasi, maka tingkat keuntungan yang didapat investor makin besar (masuk dalam klasifikasi investasi menengah/jangka panjang)

Bagimana seandainya emas yang ditanam lebih sedikit? Misal 3 buah @25 gram?
Panen tahun 1 atau 2 :
Hasil panen atas investasi 3 emas:

Jika dibandingkan dengan 5 emas, maka jumlah keuntungan (gain) dari investasi kebun emas sebanyak 3 emas lebih sedikit. Pada investasi 5 emas gain yang didapat sebesar 26% sedangkan 3 emas sebesar 22%.
Kesimpulan 2: semakin banyak dana yang didapat dari gadai (utang) semakin tinggi return keuntungan yang akan didapat dari investor

Resiko
Telah ditegaskan sebelumnya bahwa asumsi harga emas akan naik sebesar 20%. Ini penting. Karena prinsip dasar investasi kebun emas adalah investor merasa yakin bahwa harga emas akan naik. Bila investor tidak yakin harga emas akan naik (stabil) atau bahkan turun maka disarankan JANGAN BERKEBUN EMAS. Karena kalau harga emas turun maka dapat dipastikan investor akan mengalami kerugian. Wajarlah, ndak ada yang dapat menjamin investasi pasti untung melulu.

Jadi penting disini adalah titik dimana investasi tersebut kembali modal (Break even point) dan titik dimana keuntungan kebun emas sama dengan keuntungan yang didapat apabila kita membeli dan menyimpan sendiri emas.

Dari contoh diatas, 5 emas, maka titik kembali modal Break Even Point (dapat dicari dengan Solver MS Excel 2007 ) adalah bila harga emas naik 9.064% setahun. Bila harga emas naik dibawah 9.064%, investor masih dalam keadaan rugi.
 
Sedangkan titik dimana return investasi kebun emas (5 emas diatas) sama dengan return invetasi dengan membeli dan menyimpan sendiri emasnya (dapat dihitung dengan solver excel MS 2007) adalah apabila harga emas naik sebesar 15.742% setahun. Jadi apabila harga emas naik antara 9.064% sampai dengan 15.742% setahun, maka lebih baik investor membeli dan menyimpan sendiri.
Dalam 10 tahun terakhir harga emas mengalami lonjakan yang cukup berarti. Sebagai referensi tambahan, berikut disajikan chart harga emas dunia dalam US$ tahun 1950 sd 2010 dari blog EOWI-nya Imam Semar, silakan putuskan sendiri :D
(Tulisan ini hanya pendapat pribadi penulis dari berbagai sumber di internet, bukan saran untuk melakukan investasi. Disclaimer)




No comments:

Post a Comment

Followers