Thursday, November 25, 2010

Modifikasi Kebun Emas

Berkebun emas yang selama ini saya ketahui hanya merupakan sarana investasi untuk membiakkan dana idle. Namun ternyata kegiatan ini dapat menjadi alternative pembiayaan untuk memperoleh asset tetap secara lebih menguntungkan. Bagaimana caranya?

Misalkan saja kita mempunyai dana untuk membeli asset, contoh rumah. Ada pilihan bagi kita, pertama kita mempunyai alternative mengeluarkan uang untuk membeli langsung asset yang dibutuhkan. Pilihan lainnya, dana yang kita miliki dibelikan emas batangan kemudian emas digadaikan dan dana dari hasil gadai digunakan untuk memdapatkan asset yang dibutuhkan. Dari kedua alternative tersebut manakah yang lebih menguntungkan? Mari kita buat simulasi perhitungannya.

Contoh kasus, ibu Sintal mempunyai dana sebesar Rp 94 juta dan bermaksud untuk mengambil KPR di daerah Cibubur. Untuk pembelian rumah itu, ibu Sintal membutuhkan Down Payment sebesar Rp 56 juta.

Alternatif 1 Gadai Emas

Agar dapat menggadaikan emas, syarat yang harus dimiliki ibu Sintal adalah pemilikan emas batangan. Untuk itu ibu Sintal membeli emas batangan sebanyak dana yang dimiliki. Harga emas sekarang 25 November 2010 Rp 402 rb pergram. Sehingga ibu Sintal mendapatkan emas sebanyak 233 gram, 233 gr X Rp 402 rb = Rp 93.666.000. Keping emas yang dimiliki ibu Sintal sekarang sebanyak 4 keping 50 gram, 1 keping 25 gram, 1 keping 5 gram dan 1 keping 3 gram. Kemudian emas tersebut digadaikan ke sebuah bank syariah yang memiliki biaya gadai yang paling kompetitif. Harga taksir bank syariah atas emas saat ini adalah Rp 380 ribu pergram dan biaya gadai sebesar Rp 3.750 pergram perbulan. Dengan pertimbangan tertentu, Ibu Sintal berniat untuk menggadaikan selama 7 bulan sebanyak 133 gram dan 50 gram lagi. Bank Syariah tersebut bersedia untuk memberikan dana pinjaman senilai 90% dari nilai taksiran harga emas dan biaya gadai dibayar dimuka. Sementara sekeping emas 50 gram yang dipegang ibu Sintal akan dipergunakan untuk menebus pada saat jatuh tempo.

Asumsi kenaikan harga emas:

Harga emas dalam 7 bulan naik sebesar 10% atau 110% X 402.000 menjadi Rp 442.200 rb pergram

Harga emas dalam 12 bulan naik sebesar 15% atau 115% X 402.000 menjadi Rp 463.300 rb pergram



Nilai dana pada saat penebusan

Ibu Sintal menebus emasnya dalam 2 periode yakni 133 gram selama 7 bulan dan 50 gram selama 12 bulan. Penebusan terakhir 50 gram memakai dana dari selisih lebih penebusan emas yang pertama.






Keuntungan yang diperoleh dari gadai emas











Alternatif 2 Langsung Bayar

Pilihan lain yang dapat dilakukan ibu Sintal yakni dengan membayar langsung down payment KPR dan kemudian menginvestasikan sisa dana ke sarana investasi yang bebas resiko, misal deposito. Tingkat keuntungan deposito saat 6,5% pertahun. Laba yang diperoleh ibu Sintal sebesar






Konklusi

Dari kedua alternative tersebut, alternative pembiayaan dengan menggadaikan emas alternative 1. lebih menguntungkan dibandingkan dengan membayar langsung pemilikan asset dan menginvestasikan sisa dana alternative 2. Gadai emas memberikan laba setahun 4,9% dibandingkan alternative 2 sebesar 2,6%. Namun simulasi diatas hanya dapat berjalan dengan baik bila ada asumsi harga emas mempunyai kecenderungan naik. Semakin lama masa gadai akan memberikan potensi keuntungan yang lebih maksimal.

Tetapi jika harga emas mengalami penurunan maka resiko yang ada yaitu kerugian sebesar biaya gadai plus penurunan nilai emas. Bila kondisi ini yang terjadi, maka alternative 2 akan lebih menguntungkan daripada alternative 1. Sekali lagi return investasi yang lebih tinggi akan diikuti dengan resiko yang lebih tinggi. High risk high return

edit 29-11-2010, tulisan diatas adalah pendapat pribadi, bukan sebuah anjuran. Disclaimer


Followers